1. Pikiran, dengan mengasah pikiran,diharapkan daya ingat menjadi tajam dan kreatif, berwujud menjadi cepat berpikir, sisitimatis dan terarah pada tujuan.
  2. Perasaan, akan berkembang menjadi lapang dan leluasa,memiliki jiwa besar, sehingga tumbuh daya energi yang agresif, berani, sabar dan penuh perhitungan dalam menguji perasaan orang lain.
  3. Pertimbangan, seorang wirausaha perlu mempunyai kecakapan untuk memberikan perimbangan pertimbangan ke arah lancarnya proses pembicaraan.
  4. Sikap, Sikap yang serius dibubuhi dengan humor pada tempatnya,maka seorang wirausaha sudah menempatkan dirinya untuk mendapatkan perhatian.
Sumber: http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliahpdf/BAB%20IV%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdf

  1. Metode paksaan sangat tepat dilaksanakan oleh mentor/coach kepada orang yang ingin maju tetapi tidak menyadari potensi raksasa di dalam dirinya.
  2. Metode persuasi tepat untuk menumbuhkan motivasi wirausahawan yang belum banyak memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang kewirausahaan.
  3. Metode stimulasi akan lebih baik, bila diterapkan pada subjek yang sudah memahami permasalahan kewirausahaan.

  1. Profit (keuntungan), Bebas dari standar upah untuk pekerjaan yang distandarisasi. Wirausahawan gajinya tidak ditentukan orang lain, iai menemukan sendiri besarnya untuk dirinya sendiri.
  2. Independence (bebas, merdeka, mandiri), bebas dari supervisi (arahan, kendali) dan aturan birokrasi organisasi perusahaan. wirausahawan adalah orang mandiri, mengatur, melaksanakan konsep/ide ataupun pekerjaan atas prakarsa dan aturan yang dibuat sendiri. ia bahkan membuat aturan dan melakukan supervisi bagi karyawannya.
  3. Satisfying way of life (kepuasan hidup), bebas dari pekerjaan-pekerjaan rutin yang membosankan tanpa tantangan.

Seorang wirausahawan dapat diidentifikasi memiliki sejumlah sifat, di antaranya berdisiplin, berkomitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif, mandiri, serta realistis. Disiplin bermakna dalam melaksanakan kegiatan, wirausahawan harus memiliki ketepatan komitmen terhadap tugas dan pekerjaan secara menyeluruh antara lain ketepatan terhadap waktu, peningkatan kualitas pekerjaan, dan sistem kerja. Dengan kedisiplinan terhadap komitmen, wirausahawan akan selalu berupaya meningkatkan kualitas pekerjaan dan membangun keunggulan daya saing. Oleh karena itu, wirausahawan selalu menjaga untuk tetap memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang ditetapkan. Salah satu contohnya adalah selalu melakukan dan menjalankan kesepakatan yang telah dibuat. Dalam hal memiliki komitmen tinggi, harus disadari bahwa komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatan, wirausahawan harus memiliki komitmen yang konkret, terarah, dan progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap diri sendiri dapat dilakukan dengan proses mengidentifikasi cita-cita dan target yang harus dicapai dalam hidup. Wirausahawan selalu berupaya teguh menjaga komitmen terhadap konsumen untuk mendapatkan kepercayaan mereka, sehingga kepuasan konsumen pada akhirnya memberi keuntungan usaha. Kejujuran merupakan landasan moral wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku pada kehidupan yang bersifat kompleks, kejujuran mengenai karakteristik produk dan jasa yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, dan kejujuran terhadap segala kegiatan terkait dengan penjualan produk. Wirausahawan juga harus memiliki daya kreativitas tinggi yang dilandasi oleh cara berpikir yang maju dengan gagasan baru yang inovatif. Gagasan kreatif tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk, ataupun waktu. Justru sering kali ide jenius memberi terobosan baru dalam dunia usaha yang awalnya dilandasi oleh berbagai gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Sebagai wirausahawan juga harus melakukan keinginan yang baik tanpa bergantung pada pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidup dengan mengacu pada budaya perusahaan. Wirausahawan juga selalu berpikir realistis dengan kemampuan menggunakan fakta dan realitas sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatan. Untuk menjadi wirausahawan sukses, syarat utamanya adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahawan yang sangat dipengaruhi oleh ketekunan, kemampuan, atau kompetensi yang ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Oleh Prof. Dr. Sukamdani S. Gitosardjono
Pendiri Grup Sahid
Sumber: http://www.smecda.com/deputi7/BERITA%20KUKM/get8.asp?id=732

  1. Tujuan yang berkelanjutan; Seorang wirausahawan tidak hanya puas terhadap pencapaian tujuan, melainkan senantiasa membuat tujuan baru untuk menantang diri mereka.
  2. Ketekunn; ketabahan dalam mencapai suatu tujuan.
  3. Pengetahuan atentang bisnis; Seorang wirausahawan harus mengerti prinsip-prinsip dasar tentang bagaimanasuatu bisnis dapat bertahan dan berhasil.
  4. Mengatasi kegagalan; Kegagalan adalah hambatan-hambatan sementara terhadap pencapaian tujuan.
  5. Upaya diri; Percaya bahwa anda mengontrol kesuksesan atau kegagalan sehingga upaya yang serius sangat diperlukan untuk mencapai tujuan.
  6. Mengambil Resiko adalah biasa; Kemampuan untuk menilai resiko dan menimbang bahaya; lebih menyukai resiko yang besar namun realistik untuk mencapai tujuan.
  7. Memecahkan masalah; Kemampuan untuk memecahkan masalah secara efektif dengan banyak akal.
  8. Inisiatif; Wirausahawan adalah individu yang aktif, yang ingin melakukan ide mereka sesegera mungkin sehingga mereka dapat segera melihat hasilnya.
  9. Energi; Stamina yang tinggi diperlukan untuk memenuhi kemempuan menjalankan bisnis.
  10. Kemauan untuk berkonsultasi dengan para ahli; keinginan untuk mencari bantuan orang lain diperlukan untuk mencapai tujuan.
  11. Kesehatan fisik; Kesehatan sangat penting untuk mengimbangi tuntutan dan tekanan yang ditimbulkan dari bisnis anda, terutama pada tahun-tahun awal.
  12. Kesehatan mental dan emosi; Jam kerja yang panjang dan tekanan bisnis menuntut kestabilan emosi anda.
  13. Toleransi terhadap ketidakpastian; Ketidakpastian harus diterima sebagai bagian penting dari bisnis.
  14. Memanfaatkan masukan; Keahlian untuk mencari dan memanfaatkan masukan atas penampilan diri dari tujuan bisnis.
  15. Bersaing dengan standar buatan sendiri; Kecenderungan untuk membuat standar penampilan yang realistik dan berupaya memenuhi standar tersebut.
  16. Mencari tanggung jawab pribadi.
  17. Percaya diri; Percaya diri yang realistik terhadap diri anda dan kemampuan anda untuk mencapai tujuan bisnis atau tujuan pribadi.
  18. Kepandaian; Mampu mengatasi banyak hal atau tugas secara efektif pada saat bersamaan.
  19. Keinginan untuk tidak tergantung; Wirausahawan yang berhasil biasanya terlahir bukanlah seorang yang dapat bekerja sama.
  20. Memanfaatkan imajinasi positif; Kemampuan berimajinasi tentang tujuan adalah ciri khusus dari wirausahawan yang sukses.
  21. Pencapaian tujuan; Perasaan adanya suatu misis, memotivasi para wirausahawan memulai bisnis.
  22. Obyektif; Kemampuan untuk berlaku objektif sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang realistik.
  23. Berorientasi pada tujuan; Keinginan untuk menghadapi tantangan dan mencoba batas kemampuan.
  24. Fleksibel; Mau menerima perubahan, mampu menyesuaikan persepsi terhadap tujuan dan kegiatan berdasarkan informasi baru.
  25. Keinginan untuk mencipta.
  26. Keterlibatan jangka panjang; Kesepakatan terhadap proyek jangka panjang dan tujuannya membutuhkan pengorbanan pribadi.
  27. Komitmen; Dedikasi terhadap tujuan tanpa di ganggu atau dihalangi; modifikasi terhadap tujuan dapat terjadi, tetapi tujuan utama masih dipertahankan.
  28. Inovasi; Kemampuan dan keinginan untuk menemukan hal-hal yang baru.
  29. Gambaran jangka panjang; Pemahaman akan tujuan jangka panjang sehingga setiap langkah dalam rencana bisnis dapat dilihat dalam konteks.
  30. Pandangan positif.
  31. Pengetahuan teknis dan industri; Pengertian menyeluruh tentang industri dan produk atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis; akses untuk menghubungi ahli dalam bidang tersebut.
  32. Hubungan antar manusia; Kemampuan untuk memperoleh dana jika diperlukan.
  33. Akses pada sumber keuangan; Kemampuan untuk memperoleh dana jika diperlukan.
  34. Hasrat terhadap uang; Bagaimana menggunakan uang dengan sebaik-baiknya dan bijaksana.
  35. Kemampuan berfikir; Seorang wirausahawan harus mempunyai sifat ingin tahu dan berusaha berfikir secara efektif.
  36. Kemampuan menjual; Kemampuan untuk meyakinkan orang lain terhadap nilai produk atau jasa yang ditawarkan.
  37. Kemampuan untuk berkomunikasi: Kemampuan untuk menggunakan kata-kata yang efektif, mudah dimengerti dan dipahami.
  38. Keberanian; Kemauan untuk bertindak atas pendirian sendiri untuk mengatasi masalah dan hambatan.
  39. Umur; Tidak ada umur ideal untuk memulai bisnis, meskipun penting untuk memiliki cukup pengalaman hidup, mawas diri, dan kepercayaan diri.
  40. Latar belakang keluarga; Wirausahawan yang sukses sering mempunyai pasangan, orang tua, atau keluarga dekat yang menjalankan bisnisnya dan memberikan dukungan.
  41. Latar belakang suku; Suku yang suka bermigrasi mempunyai dorongan yang lebih kuat untuk menjadi wirausaha yang berhasil.Latar belakang pekerjaan; Kecenderungan kesulitan bekerjasama dengan orang lain dalam jangka waktu tertentu karena kepribadian yang kreatif, frustasi mendapat perintah dari pihak lain.
  42. Latar belakang pendidikan; Pendidikan yang tinggi tidak menjamin seseorang mempunyai jiwa wirausaha yang baik.

  1. Dream (mimpi) : Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut.
  2. Decisiveness (ketegasan) : Tidak menangguhkan waktu dan membuat keputusan dengan cepat.
  3. Dors (pelaku) : Melaksanakan secepat mungkin.
  4. Determination (ketetapan hati) : Komitmen total, pantang menyerah.
  5. Dedication (dedication) : Berdedikasi total, tak kenal lelah.
  6. Devotion (kesetiaan) : Mencintai apa yang dikerjakan.
  7. Details (terperinci) : Menguasai rincian yang bersifat kritis.
  8. Destiny (nasib) : Bertanggung jawab atas diri sendiri.
  9. Dollars (uang) : Kaya bukan motivator utama, uang lebih berarti sebagai ukuran kesuksesan.
  10. Distribute (distribusi) : Mendistribusikan kepemilikan usahanya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan usahanya.