Manajer tanpa disadari seringkali mempunyai bawahan yang merupakan 'anak emas'. Sehingga, kadang ini mengakibatkan situasi yang kurang kondusif di lingkungan kerja. Bagaimana seharusnya tindakan karyawan dalam menghadapi masalah ini?
Sebagian besar manajer punya karyawan yang merupakan `anak emas`, baik disadari maupun tidak disadari. Tidak menjadi suatu masalah jika karyawan tersebut memang pantas dan punya kinerja yang superior dibandingkan dengan rekan-rekan kerjanya. Masalah muncul ketika lingkungan kerja melihat bahwa `anak emas` tersebut memperoleh perlakuan spesial, padahal perilakunya buruk di lingkungan kerja. Misalnya, karyawan tersebut seringkali datang terlambat, namun tidak pernah dapat teguran. Atau karyawan tersebut seringkali mendapatkan izin, sehingga pekerjaan yang ditinggalkannya membebani karyawan lain. Atau karyawan tersebut tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan bersama dengan tim. Masalah-masalah seperti ini, tanpa disadari seringkali memunculkan efek negatif terhadap lingkungan kerja. Ini dapat mengakibatkan rasa iri pada rekan-rekan kerjanya. Sehingga, ini dikhawatirkan dapat mengakibatkan suasana yang kurang sehat di lingkungan kerja, karena dapat menurunkan moral dari karyawan-karyawan lainnya yang beranggapan bahwa terdapat diskriminasi di lingkungan kerja. Ada dua opsi yang bisa bisa dipilih, yakni diam dan mengambil tindakan. Pertama, opsi diam saja. Opsi ini bisa diambil jika perilaku dari rekan kerja tersebut tidak ada hubungannya dengan anda, dan tidak punya dampak tertentu terhadap anda. Sehingga, ini menjadi urusan dia sepenuhnya dan anda tidak perlu ikut campur. Atasan anda pasti punya alasan tersendiri kenapa ia membiarkan karyawan tersebut berperilaku demikian. Mungkin saja meskipun perilakunya terlihat buruk, namun pekerjaan yang ditugaskan selesai, sehingga atasan bisa mentolerirnya. Kedua, mengambil tindakan berupa berbicara langsung dengan rekan kerja anda. Tindakan ini perlu anda ambil seandainya perilaku rekan kerja anda tersebut mempengaruhi pekerjaan anda pula. Jika anda tidak membuka pembicaraan, maka justru kinerja tim yang jadi kurang optimal disebabkan oleh rekan kerja anda. Ketiga, mengambil tindakan berupa berbicara dengan atasan. Tindakan ini perlu anda ambil seandainya perilaku rekan kerja anda tersebut mempengaruhi pekerjaan anda pula. Ungkapkan kepada atasan anda bahwa perilaku rekan kerja anda tersebut mengakibatkan dampak negatif di dalam lingkungan kerja. Selain pekerjaan yang tidak selesai, hal tersebut juga mengakibatkan turunnya moral karyawan lain. Sehingga atasan anda paham bahwa masalah ini menimbulkan dampak buruk terhadap anak buahnya yang lain.
Sumber: http://www.managementfile.com/journal.php?id=197⊂=journal&page=hr

0 Responses to "MANAJER YANG MEMPUNYAI ANAK EMAS, HARUSKAH?"

Posting Komentar